Ibunya Masih Menunggu di Rumah, Anaknya Gadai Motor demi Judi Online

Judi online kembali memakan korban. Seorang remaja berusia 19 tahun di Jakarta Timur nekat menggadaikan sepeda motor milik keluarganya demi melanjutkan kecanduan bermain judi online. Ironisnya, saat ia berada di tempat pegadaian, sang ibu masih menunggu di rumah, tak menyadari bahwa alat transportasi keluarga itu telah digadaikan untuk sesuatu yang merusak masa depan.

Remaja yang tidak disebutkan namanya ini awalnya hanya coba-coba bermain judi online jenis slot lewat ponsel temannya. “Awalnya iseng, menang Rp100 ribu, lalu ketagihan,” ujarnya. Namun kebiasaan itu berubah menjadi kecanduan berat. Setiap hari, ia menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar ponsel, berharap bisa menang besar.

Karena tak punya uang lagi, ia mengambil keputusan nekat: menggadaikan sepeda motor milik orang tuanya senilai Rp3 juta. Uang itu digunakan seluruhnya untuk bermain judi online, yang akhirnya habis dalam waktu kurang dari dua hari.

Dampak Sosial Judi Online Semakin Mengkhawatirkan

Kasus ini menambah panjang daftar korban judi online di kalangan remaja. Kemudahan akses melalui ponsel pintar, minimnya pengawasan keluarga, serta iming-iming kemenangan instan menjadi kombinasi berbahaya yang membuat anak muda terjerat.

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), perputaran uang dari judi online di Indonesia mencapai triliunan rupiah per tahun. Banyak korban berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah yang berharap memperbaiki kondisi hidup secara instan, namun justru terjebak dalam lingkaran utang dan kehilangan kepercayaan keluarga.

Orang Tua Perlu Waspada dan Lebih Terlibat

Psikolog remaja, Rini Wulandari, menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua dalam kehidupan digital anak sangat penting. “Jangan hanya memberikan ponsel, tapi juga dampingi, awasi, dan ajak bicara. Banyak anak merasa kesepian dan mencari pelarian di dunia maya, termasuk lewat judi online,” jelasnya.

Sang ibu, yang akhirnya mengetahui bahwa motor mereka telah digadaikan, hanya bisa menangis. “Saya tidak marah, saya hanya sedih. Dia anak baik, saya tidak menyangka bisa sampai seperti ini,” ucapnya sambil meneteskan air mata.

Kampanye Edukasi dan Pencegahan Judi Online Diperlukan

Melihat tren yang semakin mengkhawatirkan, berbagai komunitas dan organisasi masyarakat mulai menggalakkan kampanye edukasi tentang bahaya judi online, terutama untuk kalangan remaja dan keluarga. Salah satunya adalah gerakan #SadarFinansial, yang aktif memberikan penyuluhan dan konseling bagi korban serta keluarga yang terdampak.

Jika Anda atau anggota keluarga Anda mengalami masalah kecanduan judi online, segera cari bantuan. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk pulih dan memperbaiki kehidupan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *